Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

GAMELAN

Gambar
Gamelan ini telah diapresiasi oleh beberapa komponis musik klasik dari komponis barat, Claude Debussy yang paling terkenal yang mendengar gamelan Jawa dalam pemutaran perdana Louis-Albert Bourgault-Ducoudray's Rhapsodie Cambodgienne di Pameran Paris 1889 (Pameran Dunia). Karya tersebut telah ditulis tujuh tahun sebelumnya pada tahun 1882, namun menerima pemutaran perdana hanya pada tahun 1889. Gamelan yang Debussy dengar di dalamnya berada dalam skala slendro dan dimainkan oleh musisi Jawa Tengah. Meskipun antusiasme, kutipan langsung dari gamelan, melodi, ritme, atau tekstur ensemble belum ditemukan dalam komposisi Debussy sendiri. Namun, keseluruhan skala nada yang sama-marah muncul dalam musiknya saat ini dan kemudian, dan tekstur heterophonic seperti gamelan ditiru pada kesempatan, terutama di "Pagodes", dari Estampes (piano solo, 1903), di mana tanda baca siklik gong besar itu disimbolkan oleh kelima sempurna yang menonjol.   Komposer Erik S

KARAWITAN Bagian 3

Gambar
JENIS PERALATAN GAMELAN Jika ditinjau dari sumber bunyi, pada umumnya peralatan (ricikan) gamelan terdiri dari bermacam-macam jenis. Pada umumnya gamelan terdiri dari alat musik pukul, yaitu : bonang barung, bonang, penerus, slenthem, demung, saron, peking, gender barung, gender, penerus, gambang, kempul/ gong, kenong dan kendang. Tetapi ada juga jenis alat musik lain, misalnya : alat musik tiup (suling), alat musik gesek (rebab), alat musik petik (siter). ETIKA KARAWITAN Karawitan merupakan seni musik yang adi luhung. Dapat disajikan dalam nuansa gembira, sedih, jenaka, marah, bahkan dapat disajikan secara khusus pada acara sakral dalam kegiatan ritual. Oleh karena itu penampilan dalam penyajian Karawitan perlu diperhatikan pula etika dan tata krama yang berlaku. Pada penyajian karawitan, para penabuh tidak dibenarkan menabuh sesuka hati, tanpa metoda maupun posisi menabuh yang tidak semestnya. Pada penyajian Karawitan, para penabuh harus berpedoman pada metode Ka

VARIETAS

Gambar
Varietas gamelan dibedakan dengan koleksi instrumen dan penggunaan suara, tempelan, repertoar, gaya, dan konteks budaya. Secara umum, tidak ada dua ansambel gamelan yang sama, dan yang muncul di pengadilan bergengsi sering dianggap memiliki gaya dan tuning masing-masing. Gaya tertentu juga dapat dibagi oleh ansambel terdekat, yang mengarah ke gaya regional. Varietas umumnya dikelompokkan secara geografis, dengan pembagian utama antara gaya yang disukai masyarakat Bali, Jawa, dan Sunda. Orang Madura juga memiliki gaya gamelan mereka sendiri, meski tidak lagi digunakan, dan orkestra terakhir disimpan di istana Sumenep. [12] Salah satu gaya gamelan Sunda yang penting adalah Gamelan Degung, yang menggunakan seperangkat alat gamelan dengan mode pelog tertentu. Gamelan Bali sering dikaitkan dengan kehebatan dan cepatnya perubahan tempo dan dinamika gamelan gong kebyar, gaya yang paling terkenal. Gaya populer Bali lainnya termasuk Kecak, tarian teater dan bentuk musik yang juga

INSTRUMEN

Gambar
Instruments Bonang Gendér Gong Kendang Kenong/Kethuk Peking Saron Slenthem          

KARAWITAN Bagian 2

Gambar
Karawitan Sekar Karawitan Sekar merupakan salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya lebih mengutamakan terhadap unsur vokal atau suara manusia. Karawitan sekar sangat mementingkan unsur vokal. Karawitan Gending   Karawitan Gending merupakan salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya lebih mengutamakan unsur instrumental atau alat musik. KARAWITAN VOKAL/SEKARAN Pengertian Yang dimksud dengan karawitan vokal atau lebih dikenal dalam karawitan Sunda dengan istilah Sekar ialah seni suara yang dalam substansi dasarnya mempergunakan suara manusia. Tentu saja dalam penampilannya akan berbeda dengan bicara biasa yang juga mempergunakan suara manusia. Sekar merupakan pengolahan yang khusus untuk menimbulkan rasa seni yang sangat erat berhubungan langsung dengan indra pendengaran. Dia sangat erat bersentuhan dengan nada, bunyi atau alat-alat pendukung lainnya yang selalu akrab bertdampingan. Pada kehidupan orang Sunda pada masa lalau sejak mereka l

SEJARAH DAN LATAR BELAKANG SENI KARAWITAN

Gambar
ASAL MULA SENI KARAWITAN                    Karawitan dikenal sejak jaman Kalingga, pada jaman raja Syailendra. Tentu saja peralatannya (ricikan) masih sangat sederhana. Intonasi nada yang ada masih sederhana pula. Sejak jaman Syailendra itulah dikenal alat musik tradisional (gamelan), yang sampai sekarang dikenal dengan gamelan Slendro, dalam satu oktaf dibagi 5 nada, yaitu : 1, 2, 3, 5, 6.   Pada jaman Majapahit, seni karawitan telah berkembang dengan baik, walaupun peralatannya masih sangat sederhana. Gamelan berlaras Slendro telah dikembangkan pula dengan gamelan laras Pelog, yang dalam satu oktaf dibagi 7 nada, yaitu : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Pada jaman Mataram, dua jenis gamelan yang masih sangat sederhana tersebut mulai dilengkapi dengan alat (ricikan) baru sebagai penunjangnya, sehingga ricikan lebih banyak dan lengkap seperti yang ada sekarang ini.   Pada jaman Mataram ini pula, dua jenis gamelan tersebut (Pelog dan Slendro), disatukan menjadi sa

SENI KARAWITAN

Gambar
Karawitan Karawitan adalah seni suara daerah baik vokal atau instrumental yang mempunyai klarifikasi dan perkembangan dari daerahnya itu sendiri. Karawitan di bagi 3, yaitu : Karawitan Sekar, Karawitan Gending, Karawitan Sekar Gending.   Pengertian Karawitan Menurut Ahli   Pengertian Karawitan Menurut Soedarsono (1992:14), karawitan secara umum adalah kesenian yang meliputi segala cabang  seni  yang  mengandung  unsur  keindahan,  halus  serta  rumit  atau ngrawit. Pengertian Karawitan Menurut (Sumarsam, 2003:11) menjelasakan bahwa pada  jaman   dulu   karawitan   tumbuh   dan   dikembangkan   di lingkungan  kraton  dan  dapat  dikatakan  bahwa  bangsawan  dan  kerabat kraton  wajib  menguasai  bidang  karawitan,  tembang  dan  tari.  Begitu pentingnya seni pertunjukan (karawitan) sebagai suatu pertanda kekuasaan raja  adalah  keterbilatan  gamelan  dan  teater  pada  upacara-upacara  atau pesta-ria kraton. Pengertian Menurut Martopangrawit, 1975 men